Su Buden usai menembak ikan di Teluk Balai Sungai Kebebu Penempak jitu ikan Masyarakat Hukum Adat (MHA) Sebaju, Syahbudin punya ban...
Su Buden usai menembak ikan di Teluk Balai Sungai Kebebu |
Penempak jitu ikan Masyarakat Hukum Adat (MHA) Sebaju,
Syahbudin punya banyak tip dalam menembak ikan. Tip ini berdasarkan pengalaman
pribadi dan kearipan lokal Sebaju.
Kata laki-laki yang akrab Su Buden ini, bila menemukan
ikan diam atau tidur arahkan sinar senter ke arah badan ikan. Ikan tilan juga
termasuk ikan diam dalam air, tetapi kalau sudah terkejut akan liar. Begitu
pula prilaku ikan Tebakang dan Bantok. Untuk menembaknya, mata anak panah alat
tembak bisa didekatkan pada tubuh ikan,
sekitar 10 centimeter (cm).
Untuk Ikan yang terus menerus berenang tetapi tidak laju,
kata Su Buden, jangan tujukan sinar langsung pada ikan, hanya bayang-bayang
sinar saja. Tipekal itu itu dimilliki ikan Dungan, Tengadak dan Baung. Kata Bu
Buden, menambaknya dengan cara memintas titik sasaran, kalau akan menyasar
tubuh, arahkan di kepala ikan.
Tip lain dari Su Buden, Ikan yang bersisik tebal harus
ditembak dari samping belakang. Menyasar
celah sisik ikan. Ada mata anak panah Senapang bisa masuk ke dalam daging ikan.
Bila ditembak lurus bisa jadi mata anak panah senapak tidak bisa masuk ke badan
ikan. Berakibat ikan bisa lepas setelah ditembak.
Untuk menambak ikan besar, mata anak panah tambah diberi
tali dari rotan. Anak panah tersebut tidak terikat oleh dengan sepanang. Kegunaan rotan untuk menanda ikan setelah
ditembak. Sebab, kalau ditembah dengan anak panah, ikan besar akan masih
memberi perlawanan. Bila anak panah masih terikat dengan senapang, bisa-bisa
ikan tersebut lepas atau malah membahayakan penambak.
Bila menemukan ikan besar, penembah akan mengganti mata
anak panah yang tidak diikatkan dengan senapang, tetapi mata anak panah lepas
yang sudah menyatu dengan rotan kecil.
“Ikan yang sudah dibadannya masuk mata anak panah yang
berotan akan dicari dan ditembak kembali. Sampai ikan tersebut dapat,”
terangnya
Selain memberi mata anak panah dengan rotan, bapak dua
anak ini juga memberi tip cara jitu
menembak ikan. Terang Su Buden, ketika
melepaskan anak panah, senapang harus pada posisi tetap atau jangan sampai
ditarik atau goyang. Ini dilakukan agar anak panah bisa semakin dalam masuk ke
tubuh sasaran. Semakin kuat pergerakan ikan, maka anak panah akan semakin dalam
masuk ke tubuh ikan.
Su Buden pun memberi amaran, jangan sampai mengkonsumsi
minuman beralkohol, makan jangan terlalu banyak. Perut penuh menyulitkan dalam
mengatur pernapasan saat menyelam. Paling tidak saat menyelam pernapasan harus
dibagi tiga, yakni; masuk dalam air, mencari
ikan atau menembah, dan muncul ke permukaan.
Akan tetapi, Su Buden menyarankan dalam menembah bisa mengkonsumsi makan atau
minuman untuk menghangatkan badan. Seperti jahe dan madu. “Kalau saya, menyelam
sampai tuntas, tidak ada istirehat. Dari pada istirehat lebih baik pulang. Sebab,
kalau istirehat akan sangat dingin kalau masuk sungai lagi,” ulanya.
Agar posisi tubuh tetap tenggelam dalam air, saat
menyelam, kata Su Buden, tangan yang memegang senter bisa memegang ranting,
kayu dan batu. Tangan yang memegang alat tembah tetap pada posisi siaga, bisa
juga sesekali memegang sesuatu agar tubuh tetap dalam air.
Biasanya ikan berada di ranting dan semak-semak yang ada di sungai. Tetapi untuk Baong biasanya
berada di lubang, baik lubang kayu maupun lubang tanah dan batu. (Taji)
COMMENTS