Halaman Depan SMPN 1 Pinoh Selatan salah satu tanamannya Buah Naga- Foto: SMPN 1 Pinoh Selatan Melawi-Kalbar. SMP 1 Negeri Pinoh Sela...
![]() |
Halaman Depan SMPN 1 Pinoh Selatan salah satu tanamannya Buah Naga- Foto: SMPN 1 Pinoh Selatan |
Melawi-Kalbar.
SMP 1 Negeri Pinoh Selatan punya pengalaman menarik dengan tanaman Buah Naga. Buah
yang rasanya manis ini sangat butuh sinar matahari penuh. Begitu kesimpulan Kepala
Sekolah SMPN 1 Pinoh Selatan, Firman saat mengunggah foto buah naga yang
ditanamnya di grup whatsapp Forum Pembangunan Berkelanjutan, jumat 9 Agustus
2019.
Sekolah
yang berada di Desa Pintas ini sudah menanam Buah Naga sejak 2015 silam, namun
sampai Mei 2019 tidak ada perkembangan sama sekali. Batang buah naga yang
ditanam di halaman dalam sekolah selama 4 tahun tersebut tidak mengeluarkan
dahan atau batang baru.
Pada
Juni 2019, pohon tersebut dipindahkan ke halaman depan sekolah. Baru berumur
sekitar 2 bulan, banyak dahan baru bermunculan dengan postur besar.
“Setelah
saya pelajari memang cahaya matahari menjadi sangat penting. Di halaman dalam,
kurang cahaya mahahari sebab banyak terlindungi oleh pohon-pohon. Sementara di
tempat baru, matahari pagi terkena tanaman secara penuh,” ulas pimpinan sekolah
yang mendapat juara pertama Lomba Sekolah Sehat tahun 2017 ini.
Kalau
soal tempat tumbuh tanaman, jelas Firman, lokasi pertama dan kedua kurang
lebih. Sama-sama tanah kuning kemerahan. Begitu pula dengan perlakukan, kata
Firman juga kurang lebih. “Malah saat di halaman dalam sekolah perlakukan terhadap
tanaman lebih banyak. Karena kita ingin tanaman itu bisa hidup dan subur,” kata
terangnya.
Bagi
Firman, pengalaman ini sangat penting bagi guru dan siswa yang selama ini yang
mengurus tanaman Buah Naga. Perbedaan pertumbuhan yang disebabkan sinar
mahahari ini menjadikan pelajaran. Bahwa betapa pentingnya matahari bagi
kehidupan manusia.
“Bukan
hanya kami, bagi masyarakat umum dan petani juga bisa mengambil pelajaran dari
apa yang kami alami selama 4 tahun mengurus Buah Naga ini. Ini pengalaman yang
penting dan luar biasa,” akhirnya. (Taji)
COMMENTS