Guru SMP Negeri 2 Belimbing saat membuat mind map isu lokal lingkungan Oleh: Sudarman Kerusakan lingkungan semakin menjadi-jadi. Upaya anti...
![]() |
Guru SMP Negeri 2 Belimbing saat membuat mind map isu lokal lingkungan |
Oleh: Sudarman
Kerusakan lingkungan semakin menjadi-jadi. Upaya antisipasi mesti dilakukan. Diantaranya, memberi pemahaman pada siswa mengenai pembangunan yang berkelanjutan.
Itu yang dilakukan Suar Institute bekerjasama dengan WWF Indonesia dengan mendampingi 3 Sekolah di Melawi agar menjadi tempat transformasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (PPB). Sekolah tersebut, SMP Negeri 7 Nanga Pinoh, SMP Negeri 1 Sayan dan SMP Negeri 2 Belimbing. Di Kabupaten Melawi, Kalbar. Selama 4 bulan tahun 2012
Banyak yang dilakukan, salah satunya diskusi mengintegrasikan isu lokal lingkungan dalam setiap mata pelajaran. Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) pun diulas secara detail. Dewan guru sekolah yang ikut diskusi pun sangat bersemangat. Lantaran diskusi tentang silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) mereka anggap dapat membantu dalam pengajaran lingkungan. Termasuk upaya pihak sekolah untuk penataan sekolah.
Silabus dan RPP terintegrasi lingkungan sendiri merupakan bahan acuaan untuk pembelajaran kepada murid. Agar setiap murid mendapatkan pengetahuan dan merasa termotivasi menjaga lingkungan. Guna pembangunan seiring dengan masa depan yang berkelanjutan.
Awalnya guru diminta untuk menggali isu lokal lingkungan. Hingga muncul isu lingkungan di Melawi seperti penambangan Emas tanpa Izin (Peti), penebangan kayu, persoalan sampah, banjir dan banyak lagi isu lingkungan yang sering dihadapi masyarakat.
Lalu, guru diminta untuk membuat mind map salah satu isu. Kemudian, membagi persoalan terkait isu yang dipilih dalam 3 pilar pembangunan. Yakni Ekologi, Ekonomi dan Sosial.
Masing-masing persoalan tersebut dikaitkan pada mata palajaran yang diajarkan. Hingga akan muncul Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Baru setelah disusun silabus dan RPP
Dalam setiap diskusi, guru selalu diingatkan tentang PPB. PPB sendiri berupa beragam proses yang mempromosikan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan tingkah laku yang mempengaruhi individu, sekolah, dan usaha masyarakat dalam menciptakan masyarakat yang adil dan terbuka, memiliki keamanan ekonomi, memiliki kapasitas ekologis yang memadai, dan demokratis. (*)
COMMENTS